(Pemberdayaan Masyarakat di Desa Dampingan Program PIDRA Kab.TTU-NTT)
OLEH :
Ir. BENY. ULU .MEAK
Manager Program PIDRA –Kab.TTU-NTT
I. PENDAHULUAN
Program Participatory Integrated Development in Rainfed Areas (PIDRA) merupakan suatu model program pemberdayaan bagi masyarakat miskin yang di utamakan bagi masyarakat yang tinggal dilahan kering, kritis/tadah hujan dan kurang memperoleh akses dalam pembangunan wilayah pedesaan dengan menggunakan pendekatan secara partisipatif.
Pelaksanaan Program PIDRA di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur pada Fase II ( tahun 2005 – 2008 ) lebih difokuskan pada kegiatan pengembangan ekonomi bagi peserta program yang dioperasionalkan melalui pembentukan dan penguatan lembaga-lembaga masyarakat miskin (Kelompok Mandiri, Lembaga Pembagunan Desa dan Federasai) dalam rangka membangun fondasi pemberdayaan ke arah penguatan sumber daya keuangan yang dapat diakses dan dikontrol oleh masyarakat/kelompok itu sendiri. Selain itu, untuk mengembangkan usaha-usaha mikro yang berbasis pada kegiatan on-farm, off -farm dan non farm dimana Kelompok Mandiri maupun anggotanya dapat mengembangkan usaha produktif sesuai dengan potensi yang ada dalam anggota .
Pengembangan usaha peternakan (ayam buras, itik, babi, kambing dan sapi) sebagai bagian dari usaha mikro on-farm baik secara individu maupun kelompok sering dihadapkan pada permasalahan kesehatan ternak sehingga dapat mempengaruhi produksi ternak. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sering ada gangguan kesehatan ternak dipengaruhi oleh sanitasi, cara pemeliharaan dan kurangnya kemampuan pelaku usaha dalam mengidentifikasi penyakit yang sering menyerang ternak peliharaannya dan bagaimana cara atau langkah untuk mengatasinya yang belum dipahami secara baik oleh pelaku usaha mikro-ternak. Lembaga Pembangunan Desa (LPD) program PIDRA diharapkan dapat menjadi tenaga yang terampil dalam mengatasi persoalan demikian sehingga usaha mikro yang berbasis ternak dapat memberikan tingkat keuntungan dalam kontribusi pendapatan masyarakat.
II. ARAH DAN TUJUAN PROGRAM PIDRA
Mewujudkan kondisi yang mendukung peningkatan taraf hidup dan kemampuan keluarga miskin dalam merealisasikan kegiatan untuk peningkatan pendapatan serta lingkungan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan : (1).Membangun dan memperkuat organisasi dan manajemen kelembagaan masyarakat, (2). Membangun dan memperkuat berkembangnya usaha ekonomi masyarakat secara berkesinambungan dan (3). Meningkatkan status ketahanan pangan masyarakat (Food Security).Arah kegiatan program diformulasikan kepada penguatan dan pengembangan faktor ekonomim sosial dan ekologis yang ditumbuhkan dengan komponen utama yaitu : pengembangan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan yang terdiri dari sub komponen (a).pengembangan kelembagaan masyarakat dan gender, (b).pengembangan usaha mikro dan (c). pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat. Kegiatan dalam komponen ini diarahkan kepada upaya meningkatkan peluang usaha untuk keluarga miskin melalui kerjasama Kelompok Mandiri (KM),Federasi dan LPD sehingga tumbuh suatu motivasi, kesadaran dan kemampuan mereka dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan tetap menjaga fungsi kelestariannya sehingga secara ekonomik mereka dapat mengakses sumber pendapatan baru yang menguntungkan baik dalam usaha skala mikro maupun yang bersifat usaha kecil.
Upaya dalam meningkatkan produktifitas usaha pertanian lahan kering di Kabupaten TTU di tempuh dengan prinsip pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari pengelolaan lahan dengan berbagai teknologi tepat guna untuk konservasi tanah dan air serta penggunaan bahan organik dalam pelaksanaan kegiatan terasering, olah lubang, olah jalur maupun pembuatan pupuk cair organik, pupuk kompos dan pupuk bhokhasi. Berbagai kegiatan ini diharapkan akan memberikan kontribusi secara positif dalam rangka meningkatkan status ketahanan pangan peserta program PIDRA untuk jangka panjang maka kegiatan pengelolaan lahan dan pengembangan usaha peternakan dengan perbaikan produksi dan kesehatan ternak menjadi alternatif yang strategis.
Jenis Penyakit Ternak :
Jenis –jenis penyakit ternak yang sering terjadi sebelum ada pendapingan oleh Program PIDRA adalah jenis penyakit ternak yang bersifat zoonosis seperti : Brucellosis/Antraks bagi ternak sapi, Hog Cholera bagi ternak Babi dan ND bagi ternak Ayam Buras. Disamping itu ada juga penyakit yang menyerang ternak kambing seperti penyakit kudis dan cacing. Kejadian penyakit ini biasanya menyerang ternak peliharaan masyarakat pada peralihan musim (dari musim hujan ke musim panas atau sebaliknya). Gangguan kesehatan ternak secara langsung berpengaruh terhadap tingkat produksi ternak dan jika kondisi ini dibiarkan begitu saja maka tidak mungkin akan menyebabkan gangguan status ketahanan pangan masyarakat pada umumnya, sebab ternak bagi masyarakat dampingan program PIDRA di Kabupaten TTU-NTT selain sebagai sumber pendapatan keluarga dapat dijadikan juga salah satu penyangga bagi ketersediaan pangan pada musim paceklik. Hal ini telah dijadikan alasan strategis mengapa program PIDRA perlu memperhatikan produksi dan kesehatan ternak masyarakat.
III. UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
Upaya untuk mewujudkan kondisi yang mengarah kepada peningkatan taraf hidup keluarga miskin di wilayah marjinal dan peningkatan kemampuannya dalam merealisasikan kegiatan untuk peningkatan pendapatan dan status ketahanan pangan keluarga sekaligus perbaikan lingkungan alam/ekologi yang mendukung dan berkelanjutan secara spesifik lokal walaupun Program telah berakhir.
Mencermati hal ini maka program PIDRA dalam upaya meningkatkan produksi dan kesehatan ternak untuk peningkatan status ketahanan pangan keluarga telah menfasilitasi anggota KM, LPD dan Federasi seperti : Pelatihan Teknis manajemen peternakan, Kesehatan Hewan, Sekolah Lapang Ternak (Sapi, Kambing, Babi dan ayam buras), Bantuan bibit ternak (Babi, Kambing dan ayam buras), Bantuan alat mesin pertanian (mesin penetas telur ayam), bantuan kegiatan Vaksin ternak dan bantuan bibit/benih tanaman penguat teras sebagai pakan ternak. Dukungan Penyuluhan : Pendekatan layanan dilakukan secara partisipatif dengan inovasi teknologi berupa Suplemet Blok Gula Lontar (SBGL) dan Kandang lorong yang disesuaikan dengan potensi kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat;
IV. PENUTUP
Beberapa kegiatan yang dimaksud di atas dalam peningkatan produksi ternak didasarkan atas suatu proses pemberdayaan bagi masyarakat dimana bantuan atau kegiatan ini disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dengan prinsip bahwa program PIDRA hanya memberi stimulan dan pendapingan yang intensif tetapi masyarakatlah yang akan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sendiri semua bentuk kegiatannya untuk kepentingan dirinya sendiri dimana masyarakat dapat menolong dirinya sendiri untuk keluar dari ketertinggalannya salah satunya adalsah di bidang peningkatan usaha ternak untuk pemenuhan ketahanan pangan rumah tangga yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dari anggota masyarakat.
Sebagai catatan kritis terhadap pola pemberdayaan program PIDRA maka secara kontekstual telah memberikan perubahan kepada peserta program bahwa : selama tahun pelaksanaan program (tahun 2001 – 2008) tidak ada gangguan ketahanan pangan dan tingkat pendapatan masyarakat meningkat secara signifikan.
OLEH :
Ir. BENY. ULU .MEAK
Manager Program PIDRA –Kab.TTU-NTT
I. PENDAHULUAN
Program Participatory Integrated Development in Rainfed Areas (PIDRA) merupakan suatu model program pemberdayaan bagi masyarakat miskin yang di utamakan bagi masyarakat yang tinggal dilahan kering, kritis/tadah hujan dan kurang memperoleh akses dalam pembangunan wilayah pedesaan dengan menggunakan pendekatan secara partisipatif.
Pelaksanaan Program PIDRA di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur pada Fase II ( tahun 2005 – 2008 ) lebih difokuskan pada kegiatan pengembangan ekonomi bagi peserta program yang dioperasionalkan melalui pembentukan dan penguatan lembaga-lembaga masyarakat miskin (Kelompok Mandiri, Lembaga Pembagunan Desa dan Federasai) dalam rangka membangun fondasi pemberdayaan ke arah penguatan sumber daya keuangan yang dapat diakses dan dikontrol oleh masyarakat/kelompok itu sendiri. Selain itu, untuk mengembangkan usaha-usaha mikro yang berbasis pada kegiatan on-farm, off -farm dan non farm dimana Kelompok Mandiri maupun anggotanya dapat mengembangkan usaha produktif sesuai dengan potensi yang ada dalam anggota .
Pengembangan usaha peternakan (ayam buras, itik, babi, kambing dan sapi) sebagai bagian dari usaha mikro on-farm baik secara individu maupun kelompok sering dihadapkan pada permasalahan kesehatan ternak sehingga dapat mempengaruhi produksi ternak. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sering ada gangguan kesehatan ternak dipengaruhi oleh sanitasi, cara pemeliharaan dan kurangnya kemampuan pelaku usaha dalam mengidentifikasi penyakit yang sering menyerang ternak peliharaannya dan bagaimana cara atau langkah untuk mengatasinya yang belum dipahami secara baik oleh pelaku usaha mikro-ternak. Lembaga Pembangunan Desa (LPD) program PIDRA diharapkan dapat menjadi tenaga yang terampil dalam mengatasi persoalan demikian sehingga usaha mikro yang berbasis ternak dapat memberikan tingkat keuntungan dalam kontribusi pendapatan masyarakat.
II. ARAH DAN TUJUAN PROGRAM PIDRA
Mewujudkan kondisi yang mendukung peningkatan taraf hidup dan kemampuan keluarga miskin dalam merealisasikan kegiatan untuk peningkatan pendapatan serta lingkungan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan : (1).Membangun dan memperkuat organisasi dan manajemen kelembagaan masyarakat, (2). Membangun dan memperkuat berkembangnya usaha ekonomi masyarakat secara berkesinambungan dan (3). Meningkatkan status ketahanan pangan masyarakat (Food Security).Arah kegiatan program diformulasikan kepada penguatan dan pengembangan faktor ekonomim sosial dan ekologis yang ditumbuhkan dengan komponen utama yaitu : pengembangan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan yang terdiri dari sub komponen (a).pengembangan kelembagaan masyarakat dan gender, (b).pengembangan usaha mikro dan (c). pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat. Kegiatan dalam komponen ini diarahkan kepada upaya meningkatkan peluang usaha untuk keluarga miskin melalui kerjasama Kelompok Mandiri (KM),Federasi dan LPD sehingga tumbuh suatu motivasi, kesadaran dan kemampuan mereka dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan tetap menjaga fungsi kelestariannya sehingga secara ekonomik mereka dapat mengakses sumber pendapatan baru yang menguntungkan baik dalam usaha skala mikro maupun yang bersifat usaha kecil.
Upaya dalam meningkatkan produktifitas usaha pertanian lahan kering di Kabupaten TTU di tempuh dengan prinsip pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari pengelolaan lahan dengan berbagai teknologi tepat guna untuk konservasi tanah dan air serta penggunaan bahan organik dalam pelaksanaan kegiatan terasering, olah lubang, olah jalur maupun pembuatan pupuk cair organik, pupuk kompos dan pupuk bhokhasi. Berbagai kegiatan ini diharapkan akan memberikan kontribusi secara positif dalam rangka meningkatkan status ketahanan pangan peserta program PIDRA untuk jangka panjang maka kegiatan pengelolaan lahan dan pengembangan usaha peternakan dengan perbaikan produksi dan kesehatan ternak menjadi alternatif yang strategis.
Jenis Penyakit Ternak :
Jenis –jenis penyakit ternak yang sering terjadi sebelum ada pendapingan oleh Program PIDRA adalah jenis penyakit ternak yang bersifat zoonosis seperti : Brucellosis/Antraks bagi ternak sapi, Hog Cholera bagi ternak Babi dan ND bagi ternak Ayam Buras. Disamping itu ada juga penyakit yang menyerang ternak kambing seperti penyakit kudis dan cacing. Kejadian penyakit ini biasanya menyerang ternak peliharaan masyarakat pada peralihan musim (dari musim hujan ke musim panas atau sebaliknya). Gangguan kesehatan ternak secara langsung berpengaruh terhadap tingkat produksi ternak dan jika kondisi ini dibiarkan begitu saja maka tidak mungkin akan menyebabkan gangguan status ketahanan pangan masyarakat pada umumnya, sebab ternak bagi masyarakat dampingan program PIDRA di Kabupaten TTU-NTT selain sebagai sumber pendapatan keluarga dapat dijadikan juga salah satu penyangga bagi ketersediaan pangan pada musim paceklik. Hal ini telah dijadikan alasan strategis mengapa program PIDRA perlu memperhatikan produksi dan kesehatan ternak masyarakat.
III. UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
Upaya untuk mewujudkan kondisi yang mengarah kepada peningkatan taraf hidup keluarga miskin di wilayah marjinal dan peningkatan kemampuannya dalam merealisasikan kegiatan untuk peningkatan pendapatan dan status ketahanan pangan keluarga sekaligus perbaikan lingkungan alam/ekologi yang mendukung dan berkelanjutan secara spesifik lokal walaupun Program telah berakhir.
Mencermati hal ini maka program PIDRA dalam upaya meningkatkan produksi dan kesehatan ternak untuk peningkatan status ketahanan pangan keluarga telah menfasilitasi anggota KM, LPD dan Federasi seperti : Pelatihan Teknis manajemen peternakan, Kesehatan Hewan, Sekolah Lapang Ternak (Sapi, Kambing, Babi dan ayam buras), Bantuan bibit ternak (Babi, Kambing dan ayam buras), Bantuan alat mesin pertanian (mesin penetas telur ayam), bantuan kegiatan Vaksin ternak dan bantuan bibit/benih tanaman penguat teras sebagai pakan ternak. Dukungan Penyuluhan : Pendekatan layanan dilakukan secara partisipatif dengan inovasi teknologi berupa Suplemet Blok Gula Lontar (SBGL) dan Kandang lorong yang disesuaikan dengan potensi kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat;
IV. PENUTUP
Beberapa kegiatan yang dimaksud di atas dalam peningkatan produksi ternak didasarkan atas suatu proses pemberdayaan bagi masyarakat dimana bantuan atau kegiatan ini disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dengan prinsip bahwa program PIDRA hanya memberi stimulan dan pendapingan yang intensif tetapi masyarakatlah yang akan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sendiri semua bentuk kegiatannya untuk kepentingan dirinya sendiri dimana masyarakat dapat menolong dirinya sendiri untuk keluar dari ketertinggalannya salah satunya adalsah di bidang peningkatan usaha ternak untuk pemenuhan ketahanan pangan rumah tangga yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dari anggota masyarakat.
Sebagai catatan kritis terhadap pola pemberdayaan program PIDRA maka secara kontekstual telah memberikan perubahan kepada peserta program bahwa : selama tahun pelaksanaan program (tahun 2001 – 2008) tidak ada gangguan ketahanan pangan dan tingkat pendapatan masyarakat meningkat secara signifikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar